The World Medical
Association (WMA) adalah organisasi dokter sedunia yang merupaan federasi global dari organisasi dokter nasional
yang mewakili jutaan dokter di seluruh
dunia. Bertindak atas nama pasien dan dokter, dan berupaya mencapai standar tertinggi untuk perawatan
medis, etika, pendidikan dan hak asasi manusia yang berhubungan dengan
kesehatan bagi semua orang.
Setiap tahunnya sejak tahun 2007, WMA
melaksanakan pelatihan leadership dan peningkatan kemampuan advokasi untuk para
anggotanya Tujuan training ini adalah membuat para peserta yang merupakan
perwakilan organisasinya agar lebih
efektif dalam menjalankan tugas kepemimpinannya diorganisasinya dan sebagai
anggota WMA.
WMA bekerjasama dengan INSEAD, sekolah bisnis terbaik didunia yang
melaksanakan traning untuk para profesional dari berbagai perusahaan dan
institusi dair seluruh dunia dan mempunyai reputasi dalam melakukan pelatihan
untuk para pemimpin dari berbagai bidang, organisasi dengan perbedaan
multikultural.
Pada tahun 2014, IDI mengirimkan 4 delegasi untuk mengikuti training ini
selama 7 hari. Dr Moh Adib Khumaidi SpOT
sebagai ketua bidang organisasi, Dr Mahesa Paradipa dan Dr Rosita Rivai sebagai
Wakil Sekretaris Jendral dan Dr Tirta Prawita Sari sebagai perwakilan dari
MPPK.
Materi yang diajarkan meliputi “negotiation and advocacy work in a
political level for patient care, public health, medical profession and related
organizations, Leadership with/without authority, Medical quality, health
system and regulation, public relations and beberapa materi lain yang
berhubungan dengan leadership dan advokasi. Salah satu materi yang paling
menarik dipelatihan ini adalah bagaimana bermitra dengan media. Isu kesehatan
merupakan isu yang sangat seksi untuk dibahas oleh media karena biasanya akan
menarik perhatian massa. Untuk materi ini para peserta diberikan isu yang
mereka kuasai dan diminta untuk menjelaskan hal tersebut kepada media dalam
bentuk wawancara pada satu stasiun TV. Setting tempat dan wawancara dilakukan
sama persis seperti sedang menjalani hal tersebut dengan nyata. Dan semua
peserta harus melakukan satu persatu. Beberapa rekaman dilakukan didepan kelas
sehingga bisa dibahas dan dibicarakan untuk perbaikan masing-masing orang.
Video rekaman tersebut akan dikirimkan kemasing-masing peserta untuk dapat
dipelajari dan diperbaiki sepulang dari pelatihan.
Sepulang dari training ini diharapkan para delegasi ini dapat menerapkan
ilmu baik sebagai pengurus PB IDI dan untuk kemajuan organisasi sehingga
dampaknya dapat dirasakan oleh masyarakat.(RR)
No comments:
Post a Comment