Tanggal
20 Mei diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional yang merupakan momentum
untuk perjuangan pergerakan kebangsaan di Indonesia yang diambil dari lahirnya organisasi kebangsaan pertama yang bersifat nasional yaitu
Budi Utomo. Organisasi ini digerakkan sebagian besar oleh dokter-dokter yaitu
antara lain Dr. Wahidin Sudiro Husodo, Dr. Sutomo, Dr. Tjipto Mangunkusumo, Dr.
Rahman Saleh. Untuk mengingat dan menghormati para founding fathers
dokter Indonesia yang telah memberi andil besar dalam kebangkitan nasional
tersebut dan untuk mengingatkan dokter Indonesia agar selalu menjalankan trias
dokter, maka pada pada tanggal 28 Mei
2008, Presiden Republik Indonesia menetapkan pula tanggal 20 Mei sebagai Hari Bakti Dokter Indonesia
(HBDI).
Dalam
peringatan Hari Bakti Dokter Indonesia tahun 2012, tema yang diambil adalah: Peran
dokter pelayanan primer dalam sistem jaminan sosial nasional untuk meningkatkan
status kesehatan masyarakat. Rangkaian kegiatan HBDI tingkat nasional yang
diselenggarakan oleh Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) dimulai pada hari ini, 20 Mei 2012 bertempat
di Taman Parkir Timur Selatan Senayan Jakarta, ditandai dengan Pencanangan Hari
Bakti Dokter Indonesia 2012 dan Kegiatan Pengabdian Masyarakat “SEHAT BERSAMA
DOKTERKU” (SBD), dengan tema:
EDUKASI SISTEM RUJUKAN PELAYANAN KESEHATAN SERTA BERBAGI
DENGAN SESAMA
DALAM MEMBANGUN MASYARAKAT INDONESIA YANG SEHAT DAN
SEJAHTERA
Bekerjasama
dengan Kementerian Sosial Republik Indonesia, acara SBD antara lain terdiri
dari pemberian bantuan simbolis dari Kemensos kepada 5 kaum dhuafa yang
langsung diserahkan oleh Menteri Sosial Republik Indonesia, DR. Salim Segaf al
Jufri, bakti sosial dalam bentuk
simulasi pelayanan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), Donor Darah,
Panggung Hiburan, Stand dan Bazaar.
Simulasi
BPJS yang dimaksud adalah kegiatan
simulasi sistem rujukan dalam menyongsong era Sistem Jaminan Sosial Nasional
(SJSN) dan BPJS pada tahun 2014 nanti dengan menyelenggarakan kegiatan
pengobatan masal dengan memakai sistem berjenjang/rujukan, yaitu penanganan
pasien melalui tahapan tingkat pelayanan primer oleh Dokter Umum dan pelayanan
sekunder oleh Dokter Spesialis. Diharapkan masyarakat akan mengenal sistem
pelayanan kesehatan berbasis sistem berjenjang/rujukan yang akan digunakan pada
era SJSN/BPJS nantinya, yang pada akhirnya akan tercapai pelayanan kesehatan
yang optimal dengan biaya kesehatan yang
terjangkau oleh masyarakat.
Pada
peringatan HBDI tahun ini, IDI masih dalam suasana berkabung atas meninggalnya
Menteri Kesehatan kita tercinta, Dr. Endang Rahayu Sedyaningsih, MPH, DrPH,
yang juga merupakan anggota keluarga besar IDI, pada tanggal 2 Mei 2012 yang
baru lalu. Berkat jasa-jasa almarhumah hampir sepanjang hidupnya sebagai dokter
yang memberikan sumbangsih besar bagi pendidikan, penelitian, pelayanan
kesehatan dan birokrasi kesehatan di Indonesia, IDI memberikan penghargaan
khusus yang belum pernah diberikan sebelumnya baik bagi dokter maupun
masyarakat umum, yaitu Penghargaan
Keteladan Dokter Indonesia. Penghargaan berupa medali emas dan piagam
disampaikan kepada keluarga terdekat almarhumah Ibu Menkes, yakni kepada suami
beliau, Dr. Reanny Mamahit, SpOG, MM. Diharapkan agar penghargaan tersebut
dapat menjadikan alm. Dr. Endang Sedyaningsih sebagai sosok dokter yang selalu
dikenang dan dijadikan suri tauladan bagi seluruh dokter Indonesia pada
khususnya maupun rakyat Indonesia pada umumnya.
Rangkaian
Kegiatan Hari Bakti Dokter Indonesia
2012 yang dicanangkan pada acara SBD ini akan disusul dengan Pembebasan
Jasa Medik pada tanggal 21 Mei, 2012, Seminar dan Workshop pada tanggal 6-7
Juli 2012 dan Dokter Kecil Award 2012, yang telah sukses menyelenggarakan
roadshow di 3 propinsi yaitu DKI Jakarta, Sumatera Barat dan Kalimantan Selatan
pada bulan April lalu dan akan disusul dengan masa karantina para juara dokter
kecil tingkat proponsi pada tanggal 5-7 Juli 2012 dan Grand final 8 Juli 2012
di Jakarta.
PB IDI mengajak seluruh dokter di Indonesia dan semua pihak untuk mendukung dan
berpartisipasi dalam mensukseskan terselenggaranya rangkaian kegiatan Hari
Bakti Dokter Indonesia tahun 2012 serta menghimbau kepada seluruh dokter di
Indonesia agar pada tanggal 21 Mei 2012 besok dapat membebaskan jasa medisnya atau menyumbangkan
sebagian penghasilan untuk digunakan bagi
kegiatan sosial bagi masyarakat, sehingga dapat menumbuhkan, mengembangkan dan membina gerakan bersama dokter membangun
bangsa sebagai bentuk revitalisasi peran dokter agar para dokter Indonesia
dapat memberi kontribusi yang bermakna dalam proses pembangunan bangsa.
No comments:
Post a Comment