Thursday 19 January 2012

BANJIR TAHUNAN JAKARTA


Banjir di Jakarta bukan hal yang baru terjadi. Hal ini bahkan sudah menjadi agenda tahunan bagi warga Jakarta. Begitu pun dengan siklus banjir  5 tahunan yang mana akan terjadi di 2012 ini. Sekarang ini, dengan melihat gelagat cuaca dan ramalan dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), tampaknya siklus banjir kali ini sudah tidak dapat dihindari lagi. Oleh karena itu, kita sebaiknya bersiap dan berupaya meminimalisir dampak yang akan terjadi akibat banjir yang akan datang ini.

Dampak yang paling sering terjadi akibat banjir - selain dari segi materi seperti kerusakan ataupun kehilangan barang - adalah timbulnya wabah penyakit, pada saat terjadi banjir maupun sesudahnya. Kita ketahui terdapat beberapa tempat yang dapat menyebarkan penyakit menular, seperti: tempat pembuangan limbah dan tempah sampah yang terbuka, sistem pengairan yang tercemar dan sistem kebersihan yang tidak baik. Air banjir tentunya juga akan menggenangi tempat-tempat sumber bibit penyakit ini, dan membawanya mencemari air yang digunakan masyarakat, baik air PAM maupun air sumur. Air banjir ini biasanya membawa banyak bakteri, virus, parasit dan bibit penyakit lainnya, dan bahkan terkadang terdapat unsur-unsur kimia berbahaya.

Contoh penyakit yang sering timbul pada saat banjir ataupun sesudahnya adalah diarrhea/diare (buang-buang air). Penyakit ini biasanya disebabkan oleh terkontaminasinya sumber air yang digunakan masyarakat. Selain itu, tidak diperhatikannya kerbersihan perorangan juga akan memicu timbulnya penyakit ini. Maka, hal-hal sederhana seperti mencuci tangan sebelum makan, setelah buang air ataupun setelah melakukan pembersihan dan setelah menangani apa saja yang telah tercemar air banjir, harus selalu diingat dan diperhatikan.

Penyakit yang juga kerap timbul pascabanjir adalah penyakit  yang disebabkan oleh nyamuk. Hal ini disebabkan karena banjir bisa memperluas area perkembangbiakan nyamuk.Bibit-bibit penyakit yang dibawa oleh serangga ini adalah termasuk demam berdarah, malaria, dan lain-lain. Untuk mencegah hal ini, hal yang bisa dilakukan dengan menghilangkan tempat-tempat yang menjadi sarang nyamuk seperti tempat sampah, botol atau tempat dimana terdapat genangan air yang terbuka. 

TINDAKAN KESIAPSIAGAAN
Untuk meminimalisir dampak yang diakibatkan oleh datangnya banjir, beberapa hal yang perlu dilakukan yang disebut TINDAKAN KESIAPSIAGAAN, yaitu :
  • Kenali daerah tempat tinggal  dan daerah sekitarnya; apakah cukup tinggi untuk terhindar dari banji atau pasti akan terkena banjir.
  • Lakukan persiapan-persiapan untuk mengungsi. Bila memungkinan, latihan pengungsian dapat dilakukan sebelumnya sehingga dapat mengetahui jalur evakuasi, tempat evakuasi, dan tujuan evakuasi apabila terjadi banjir.
  • Sebarluaskan informasi mengenai ancaman banjir serta dampak yang dapat terjadi pada saat dan sesudah banjir sehingga masyarakat lebih siap menghadapi dan memperhitungkan ancaman banjir.
Selain upaya-upaya diatas, beberapa tindakan yang harus dilakukan di rumah untuk meminimalisir 
dampak banjir adalah:
  • Simpan surat-surat penting di tempat yang tinggi, kedap air, dan aman.
  • Naikkan panel-panel dan alat-alat listrik ke tempat yang lebih tinggi, sekurang-kurangnya 30 cm diatas garis ketinggian banjir maksimum
  • Pada saat banjir, tutup kran saluran air utama yang mengalir ke dalam rumah.
  • Pindahkan barang-barang rumah tangga ke tempat yang lebih tinggi 
SAAT BANJIR TERJADI
  • Saat terjadi banjir, kepanikan tentu saja menjadi hl yang lumrah. Meski begitu, akan jauh lebih baik jika kita bisa bersikap tenang dan melakukan hal-hal di bawah ini:
  • Segera selamatkan diri ke tempat yang aman seperti yang sudah diketahui sebelumnya.
  • Jika memungkinkan, ajaklah anggota keluarga atau kerabat dan orang-orang disekitar anda untuk menyelamatkan diri.
  • Selamatkan barang-barang berharga sehingga tidak rusak atau hilang terbawa banjir.
  • Pantau kondisi ketinggian air setiap saat sehingga menjadi dasar untuk tindakan selanjutnya.
PASCA BANJIR
Setelah banjir selesai, beberapa hal tetap harus dilakukan terutama untuk mencegah terjadinya penyakit yang biasanya akan timbul setelah banjir. Walaupun banjir adalah air berlimpah, kita tetap harus memperhatikan kebersihan air yang digunakan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa hal yang mesti dilakukan adalah :
  • Tetap pergunakan air bersih untuk mencuci piring, mencuci pakaian dan membersihkan sisa-sisa banjir didalam rumah.
  • Rebus atau proses air minum sebelum digunakan. Merebus air bisa membunuh bakteri dan parasit. Rebus dan biarkan air mendidih sekurang-kurangnya selama 7 menit.
  • Gosok gigi hanya dengan air bersih yang sudah direbus.
  • Untuk mandi, mencuci dan membersihkan sisa-sisa banjir didalam rumah bisa menggunakan air yang dicampur dengan antiseptik yang banyak dijual, atau bisa mencampur air dengan klorin atau yodium. Untuk air dengan klorin  yaitu dengan memcampur  4 tetes klorin pemutih pakaian tanpa pewangi (5,25% sodium hypochlorite) dalam 2 liter air. Campur dengan baik dan biarkan, kalau bisa dibawah matahari, selama 30 menit. Jika menggunakan yodium, campurkan 11 tetes yodium (2%) ke dalam 2 liter air. Jika menggunakan tablet pemurni air, ikuti instruksi penggunaannya. Jumlah klorin dan yodium harus digandakan jika air sangat kotor dan keruh. Cara ini cukup baik untuk mengolah air tapi tidak bisa membunuh semua kuman atau parasit. Jadi untuk kebutuhan minum dan memasak tetap mesti menggunakan air yang direbus.
 PEMBERSIHAN DI RUMAH SETELAH BANJIR
Setelah menentukan suatu daerah aman dari banjir, maka dapat dilakukan pembersihan lingkungan rumah agar bibit-bibit penyakit dapat dihilangkan. Dalam hal ini, semua permukaan rumah harus dibersihkan dan diberi obat pembasmi kuman untuk mencegah tumbuhnya jamur dan lumut. Jika memungkinkan, sepatu karet dan sarung tangan sebaiknya dikenakan selama melakukan proses pembersihan ini.
  • Dinding, lantai dan permukaan lain harus dibersihkan dengan air sabun dan diberi obat pembasmi kuman dengan campuran 1 cangkir cairan pemutih per 2 liter air.
  • Perhatian khusus diberikan pada tempat-tempat bermain anak-anak dan tempat-tempat makanan seperti dapur, meja makan, lemari makanan, kulkas dl
  • Untuk barang-barang yang sulit dibersihkan, seperti kasur, kursi-kursi dengan jok, dll, keringkan diluar rumah dibawah panas matahari dan kemudian diberi obat  pembasmi kuman. Barang-barang yang tidak bisa dibersihkan sebaiknya di buang saja.
 Hal yang perlu diingat adalah bahwa bibit-bibit penyakit seperti bakteri dan jamur bisa tumbuh dan berkembang lama setelah tindakan pembersihan selesai. Oleh sebab itu, disarankan pada masyarakat yang daerahnya telah dilanda banjir untuk mengadakan tindakan pembersihan berulang kali.
Dikarenakan kebersihan adalah upaya terus menerus untuk menjaga kesehatan, maka pola hidup bersih sudah selayaknya menjadi gaya hidup kita semua. Beberapa tindakan untuk menjaga kebersihan dalam jangka panjang adalah sebagaimana berikut:
  • Buatlah pagar untuk mengelilingi tempat air bersih supaya binatang tidak dapat masuk dan mengotori air bersih.
  • Bakarlah sampah yang dapat dibakar. Sampah yang tidak dapat dibakar sebaiknya ditanam dalam lubang khusus. Jarak lubang sampah paling tidak 20 meter dari pemukiman dan 500 meter dari sumber air bersih.
  • Buanglah barang-barang yang sudah kotor terkena air banjir.
  • Jangan buang air besar maupun kecil didekat tempat air bersih ataupun rumah pemukiman.
  • Selalu mencuci tangan dengan menggunakan sabun dan air bersih   

Dari berbagai sumber