Sunday 8 December 2019

ISOE 2

Kita hidup di negara di mana potensi bencana sangat tinggi dan dikenal sebagai "supermarket bencana" karena hampir semua jenis bencana bisa dan pernah terjadi di Indonesia.
ISOE ke-2 adalah pertemuan ilmiah berakreditasi IDI selama 3 hari   dengan Tema “Bridging The Gap and Breaking Down Barries of Emergency Medicine” akan membahas topik terkait dan juga  memberikan rekomendasi serta gagasan praktis tentang pengoptimalan pelayaann pasien pra-rumah sakit, unit gawat darurat dan manajemen bencana.
Saya mengundang anda semua untuk berbagi pengalaman dan juga  kesempatan  untuk dapat bertukar ide tentang topik yang menjadi perhatian saat ini.

Sunday 1 December 2019

Pengenalan Ruang Kerja kepada Anak


Memperkenalkan tempat bekerja kepada anak-anak adalah salah satu proses pembelajaran untuk mereka juga mengenai aktivitas orang tua diluar rumah. Pertanyaan seperti, “Apa sih kerjaan ibu di kantor?” atau “bunda  kenapa harus kerja sih?”, hal tersebut justru menjadi bukti bahwa anak-anak penasaran ingin mengetahui apa yang dilakukan para orang tua dalam bekerja dan juga lingkungan seperti apa diluar san a

Salah satu hal dasar yang perlu dilakukan orang tua adalah mengenalkan pekerjaan mereka kepada anak. Anak perlu mengetahui bahwa setiap orang memiliki pekerjaan yang berbeda-beda, dengan tugas yang berbeda pula. Dengan mengenalkan beragam profesi, anak dapat menghargai pekerjaan orang lain. Selain itu, saat akan membangun cita-citanya di masa depan, anak tidak akan terpaku pada profesi yang itu-itu saja. Terutama bila ada profesi seperti dokter yang saat ini saya jalani tapi tidak bekerja di Fasilitas kesehatan seperti klinik dan rumah sakit. 

Tujuan pengenalan ini pada akhirnya akan membuat anak memahami tanggung jawab pekerjaan dari masing-masing orang sehingga tidak boleh memandang remeh apapun pekerjaan tersebut. Selain itu anak-anak juga berkesempatan untuk bertemu dengan rekan kerja yang sebenarnya juga adalah keluarga besar dalam dunia pekerjaan. 


Lokasi : Stasiun MRT Dukuh Atas dan Menara 165

Jakarta,




29 November 2019

WOMEN IN LEARDSHIP

Sharing session para perempuan-perempuan yang duduk di pucuk pimpinan dari keluarga besar Dompet Dhuafa bersama ketua Dewan Pembina sekaligus pendiri Yayasan Dompet Dhuafa Republika pada tanggal 28 November 2019. 


Pada Sesi ini Pak Parni menekankan bahwa seorang pemimpin itu harus punya kemampuan mendengar dari semua anggota timnya, setelah itu akan terbentuk konsensus kelompok dimana pada akhirnya akan menjadi keputusan bersama dari tim tersebut. Perlu keterampilan untuk melakukan hal tersebut sehingga sebagai seorang pemimpin harus terus belajar dengan : LEARNING BY SERVING, LEARNING BY DOING and LEARNING BY SHARING. 

Posisi itu amanah sehingga posisi akan pergi dan datang silih berganti. Tapi yang selalu eksis adalah Profesi kita. Untuk itu sebagai pemimpin wanita muslim juga harus maju dan memiliki kemampuan sesuai personal brandingnya masing masing. 


Terus maju, saling mendukung, saling bekerja sama untuk terus berkontribusi wahai para pemimpin wanita.Demikian seruan semangat dari Pak Parni di penghujung acara.