Friday 31 December 2010

PEDOMAN GIZI PADA ODHA

Gizi merupakan komponen penting dalam perawatan individu yang terinfeksi HIV. Mereka akan mengalami penurunan berat badan dan hal ini berkaitan erat dengan kurang gizi. Penyebab kurang gizi bersifat multifaktoral antara lain karena hilangnya nafsu makan, gangguan penyerapan zat gizi pada alat pencernaan, hilangnya cairan tubuh akibat muntah dan diare, dan gangguan metabolisme, akibatnya kesehatan umum cepat menurun. Jika seseorang dengan infeksi HIV mempunyai status gizi yang baik maka daya tahan tubuh akan lebih baik sehingga memperlambat memasuki fase AIDS.

Terapi gizi bagi ODHA sangat penting bila mereka juga mengkomsumsi obat-obatan antiretroviral. Makanan yang dikomsumsi mempengaruhi penyerapan ARV dan obat infeksi oportunistik dan sebaliknya penggunaan ARV-OI dapat menyebabkan gangguan gizi.

Terapi gizi bagi ODHA sangat penting bagi mereka juga mengkomsumsi obat-obatan retroviral. Makanan yang dikomsumsi mempengaruhi penyerapan ARV dan obat infeksi oportunistik dan sebaliknya penggunaan ARV-OI dapat menyebabkan gangguan gizi. Pada prinsipnya terapi diet harus mengandung jumlah energy yang memadai, protein yang sesuai dan berkualitas tinggi, bahan makanan yang mengandung anti oksidan tinggi dan mineral serta vitamin yang cukup.

TUJUAN TERAPI GIZI
  • Meningkatkan status gizi dan daya tahan tubuh
  • Mencapai dan mempertahankan berat badan normal
  • Member asupan zat gizi mikro dan makro sesuai kebutuhan
  • Meningkatkan kualitas hidup
  • Menjaga interaksi obat dan makanan agar penyerapan obat lebih optimal
PEDOMAN DIET [ADA ORANG DENGAN HIV
  • Kebutuhan zat gizi sesuai dengan kebutuhan individu
  • Protein berkualitas dari hewani dan nabati seperti : daging, telur, ayam, ikan,kacang-kacangan dan produk olahannya
  • Teratur mengkomsumsi sayuran dan buah terutama sayuran dan buah berwarna yang kaya vitamin
  • Minum susu setiap hari
  • Menghindari makanan yang diawetkan dan makanan beragi (tape,brem)
  • Makanan bersih bebas dari pestisidadan zat kimia
  • Bila mendapat obat antiretroviral, pemberian makanan disesuaikan dengan jadwal
  • minum obat
  • Menghindari makanan yang merangsang alat penciuman (untuk mencegah mual)

PEDOMAN DIET PADA PASIEN AIDS
  • Kebutuhan zat gizi ditambah 10-25% dari kebutuhan minimum
  • Makanan dalam porsi kecil dan sering
  • Mengkomsumsi protein yang berkualitas tinggi dan mudah dicerna (seperti : susu, telur, ikan, daging)
  • Sayuran dan buah dalam bentuk jus
  • Minum susu rendah lemak setiap hari, bila tidak dapat menerima susu sapi dapat diganti susu kedelai
  • Menghindari makanan yang diawetkan dan makanan yang beragi (tape,brem)
  • Makanan bersih bebas dari pestisida dan zat kimia
  • Bila mendapat obat antiretroviral, pemberian makanan disesuaikan dengan jadwal minum obat.
  • Menghindari makanan yang merangsang alat penciuman(untuk menghindari mual)
  • Makanan lunak/cair, rendah cair, jika ada gangguan saluran pencernaan
  • Menghindari rokok, kafein dan alkohol

MAKANAN YANG DIANJURKAN UNTUK ODHA

  • Tempe dan produknya mengandung protein dan vitamin B12 untuk mencukupi kebutuhan ODHA dan mengandung bakterisida yang dapat mengobati dan mencegah diare
  • Kelapa/minyak kelapa mengandung MCT (medium chain trigliserida) yang mudah diserap dan tidak menyebabkan diare
  • Wortel membendung beta-karoten yang tinggi yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh sebagai bahan pembentukan CD4. Vitamin E dan Vitamin C dan beta karoten berfungsi sebagai antiradical bebas. Seperti diketahui akibat kerusakan oleh HIV pada sel-sel maka tubuh menghasilkan radikal bebas.
  • Kembang kol, tinggi kandungan Zn, Fe, Mn, Se untuk mengatasi dan mencegah defisiensi zat gizi mikro dan untuk pembentukan CD4
  • Sayuran hijau dan kacang-kacangan berguna untuk pembentukan CD4 dan pencegahan anemia
  • Buah alpukat, berfungsi sebagai antioksidan dan menghambat replikasi HIV

BAGAIMANA MENJAGA KEAMAMNAN DAN MINUMAN

Untuk mengurangi kontaminasi bahan makanan dan minuman yang dapat menimbulkan risiko keracunan atau tertular beberapa infeksi, perlu diperhatikan beberapa hal seperti :

  • Makanan dan minuman kaleng terlebih dahulu diperiksa untuk mengetahui kerusakan makanan (cirri fisik,aroma, tekstur, warna) dan tanggal kadaluarsa
  • Hindari mengkomsumsi daging,ikan, telur mentah, daging ayam, termasuk unggas yang dimasak setengah matang
  • Hindari mengkomsumsi sayuran mentah/lalapan
  • Sayuran dan buah dicuci dengan air bersih dan mengalir untuk menghilangkan pestisida dan bakteri
  • Hindari susu dan produk susu yang tidak dipasteurisasi
  • Sebaiknya memanaskan makanan sebelum dimakan
  • Hindari makanan yang sudah berjamur dan basi
  • Cuci tangan sebelum dan sesudah menangani makanan
  • Selalu minum air masak atau air mineral dalam kemasan/botol
  • Memakai air panas dan sabun untuk membersihkan semua alat dapur
  • Jajan sedapat mungkin dihindari

BAGAIMANA MENJAGA BERAT BADAN

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan ODHA yang kehilangan berat badan yaitu :

  1. Lebih banyak mengkomsumsi makanan yang mengandung protein seperti ikan, daging, ayam, telur, kacang-kacangan, tahu susu kedelai serta susu
  2. Tambahkan makanan yang mengandung energy terutama sumber karbohidrat seperti nasi, mie, roti atau kue dan buah. Usahakan hanya mengkosumsi makanan dan minuman yang bergizi. Minumlah susu atau jus buah kelapa. Usahakan tetap mengkomsumsi makanan ringan dan susu setiap saat.

BAGAIMANA MENJAGA SELERA MAKAN

Beberapa tips agar makan lebih banyak

  • Walaupun tidak lapar, cobalah untuk sering makan walaupun sedikit
  • Pilih makanan berenergi tinggi seperti : kacang, pisang goring atau jus buah dan hindari makanan atau minuman yang berenergi rendah seperti minuman diet.
  • Buatlah suasana makan yang menyenangkan seperti : sambil mendengar music, makan bersama teman seperti buatlah makanan terlihat sedap

Bagaimana mengatasi kesulitan mengunyah/menelan

  • Makanlah makanan yang lembut dan halus seperti telur, tahu, ikan yang dikukus, buha yang dihaluskan, pudding, sari kelapa dan es krim
  • Makanan yang dimasak diiris halus
  • Hindari makanan yang kering dan garing

Bagaimana diet pada saat diare

Diare berarti mencret lebih dari tiga kali sehari, terkadang disertai muntah dan sakit perut

Diare dapat berbahaya bila banyak kehilangan cairan yang mengakibatkan dehidrasi. Cairan tubuh yang hilang harus digantikan dengan minum air yang mengandung garam, minum kaldu, jus kelapa atau oralit. Oralit dibuat sendiri yaitu dengan menambahkan ½ sendok teh garam dan 2 sendok gula kedalam 1 liter air matang. Diare selain menyebabkan banyak kehilangan cairan tubuh juga banyak kehilangan mineral seperti : kalium. Kalium banyak terdapat pada pisang, tomat, jeruk, air kelapa dan jus buah. Dianjurkan untuk mengkomsumsi salah satu makanan ini setiap harinya.

Makanan apa yang dihindari pada saat diare

  • Makanan berlemak
  • Susu yang mengandung laktosa, karena dapat menyebabkan diare
  • Makanan berserat, karena akan membuat diare bertambah parah
  • Alkohol dan kafein, membuat diare akan bertambah parah

Setelah diare sembuh disarankan untuk mengkomsumsi makanan secara normal

Bila menderita diare lebih dari 3 hari disarankan untuk menemui dokter dan ahli gizi untuk mendapatkan pengobatan atau gizi tambahan

(Sumber : Sehat dan Positif untuk ODHA - Depkes RI)

Monday 6 December 2010

GIZI BAGI ORANG DENGAN HIV/AIDS (ODHA)


oleh : Dr.Nurkhalis Makis,MSc – Dewan Pakar Yayasan Gerakan Masyarakat Sadar Gizi

Terjadinya malnutrisi sangat erat berkaitan dengan infeksi HIV yang mengakibatkan penurunan daya tahan tubuh penderita AIDS. Tingkat malnutrisi ini bergantung pada tahapan infeksi HIV yang dialami dan cepatnya pengeloaan dilakukan baik secara farmakologik maupun non farmakologik. Secara umum pengeloaan bersifat individual mengikuti progresivitas penyakit pada individu tersebut. Malnutrisi dapat menurunkan kapasitas fungsional tubuh seperti malabsopsi, penurunan berat badan, diare dan memperparah penurunan kekebalan tubuh ( infeksi tambahan) sehingga meningkatkan angka kesakitan dan kematian. Malnutrisi ini utamanya diakibatkan karena adanya gangguan menelan, absorpsi, digesti, metabolisme dan utilisasi serta kebutuhan zat-zat gizi yang meningkat.

Malnutrisi yang terjadi mengakibatkan kekurangan perlahan-lahan zat gizi makronutrien (kalori protein/KKP) dan zat mikronutrien (vitamin dan mineral). Zat gizi yang sering terganggu berkaitan dengan imunitas yakni penurunan kalori protein, penurunan vitamin A, B kompleks, C, E, asam folat, besi, seng, selenium, copper dan magnesium serta air. Umumnya kebutuhan meningkat di atas 10% dari kebutuhan dasar. Penatalaksanaan gizi atau nutrisi secara garis besar, juga mengacu pada keadaan malnutrisi zat-zat gizi tersebut dengan membuat estimasi kebutuhan, perencanaan dan pola makan yang sesuai dengan keadaan penyakit dan lingkungan serta pemberian supplementasi. Penatalaksanaan gizi mesti mengacu pada bahan makanan sumber yang biasa dikonsumsi sehari-hari dan mudah tersedia. Pemberiaannya pun mesti diberikan secara enteral atau parenteral untuk memenuhi kebutuhan bila terjadi kesulitan makan atau gangguan absorpsi.

Secara umum tidak ada perbedaan penatalaksaan gizi pada bayi, anak dan orang dewasa, tetap mengacu pada tingkatan malnutrisi, tingkat kebutuhan akan makro dan mikronutrien disesuaikan dengan perhitungan umur, berat badan dan tinggi badan. Namun pada bayi dan anak yang terinfeksi, mesti memperhitungkan faktor masa pertumbuhan. Bayi yang terinfeksi dalam kandungan, umumnya mempunyai berat lahir rendah dan direkomendasikan untuk tidak disusui dengan ASI bila ibu positif HIV.

Sejumlah suplemen diklaim dapat meningkatkan CD4 seperti sejumlah mikronutrien (vitamin dan mineral), imunonutrisi (arginin, glutamine, asam lemak esensial), dll. Begitu pula pemberian susu tinggi protein diklaim dapat meningkatkan imunitas Namun, hal ini masih belum disepakati luas walaupun kebutuhan akan nutrient jenis ini mengalami peningkatan pada penderita AIDS ini. Nutrien-nutrien ini umumnya berfungsi sebagai imunonutrisi ( meningkatkan daya tahan tubuh) dan sebagai antioksidan (pencegah radikal bebas).