Friday 28 June 2019

PERISTIWA TALANGSARI 1989



Peristiwa Talangsari memang nyaris terlupakan bahkan saya juga hampir tidak tau bila suami dan saya tidak bertandang ketempat ini karena menghadiri pernikahan. Suami saya sibuk nyari titik lokasi mushollah dan desa tempat peristiwa itu terjadi dan bertanya-tanya kepada masyarakat yang sepertinya mereka juga sudah tidak ingin mengingat-ingat peristiwa berdarah tersebut. 

Desanya sudah seperti desa biasa lagi, rumah-rumah sudah terbangun rapi bahkan sdh ada beberapa yang modern. Kami mencari Musholla yang dibangun oleh KONTRAS untuk mengantikan Musholla yang rusak karena kejadian tahun 1989 tersebut. Di depan gang menuju musholla, ada pos kamling yang menjadi lokasi tewasnya Kapten Soetiman, yang kemudian membawa pada peristiwa berdarah yang menewaskan ratusan warga. Didepan Musholla kami menemukan tugu/prasasti yang belum bertuliskan apa-apa. 

Mushollanya nyaris tidak terawat dan bahkan sajadahnya hanya digelar bila ada yang akan melakukan sholat seperti yang dilakukan suami saya.
Semoga Musholla dan Prasasti ini menjadi symbol pengingat agar tidak terjadi lagi tindakan represif yang dilakukan oleh Negara, dan agar Negara mampu memperlakukan warganya dengan lebih arif dan bijak, bukan dengan todongan sendata.
Lampung, 27 Juni 2019 





No comments:

Post a Comment