Thursday 7 October 2010

SIAGA DITENGAH ANCAMAN

TAK ADA PILIHAN.PAHAMI LANGKAH-LANGKAH SIAGA BENCANA, AGAR RISIKO DAN DAMPAKNYA TIDAK TERLALU BESAR

Indonesia merupakan Negara yang keanekaragaman sumber daya alam. Letak Indonesia yang berada di pertemuan tiga lempeng dunia menyebabkan peristiwa gempa bumi sudah menjadi peristiwa rutin yang terjadi sepanjang tahun. Tidak kurang sedikitnya terjadi gempa 450 kali setiap tahun di Indonesia . Titik gempa tersebar dari ujung barat hingga ujung timur kepulauan Indonesia.

Sebagai Negara yang memiliki gunung berapi aktif terbanyak di dunia. Indonesia memiliki tingkat kerawanan yang sangat tinggi. Bencana gunung meletus bisa datang sewaktu-waktu.

Peristiwa bencana terbesar yang akan selalu teringat Tsunami di Aceh, gempa di Yogyakarta dan Sumatera Barat , dan terakhir banjir bandang di Papua Barat lainnya memberi pelajaran berharga. Ketika bencana telah datang, para korban terlanjur kehilangan keluarga, harta, pekerjaan, maupun harapan. Karenanya jika dulu kita cenderung berpikir, ketika terjadi bencana kita harus melakukan apa, sekarang hal itu mestu berubah, kita harus diberikan pengetahuan agar mampu mengantisipasi bencana.Tujuannya agar risiko bencana dapat berkurang, dan dampaknya tidak terlalu berat.

Memang tak ada pilihan bagi kita, selain berdamai dengan alam, dan hidup akrab dengan bencana. Caranya dengan mencari informasi bencana dan siaga menghadapinya.

BANJIR


SIAGA BANJIR

Sebelum banjir itu datang (karena kita tahu pastinya akan terjadi) ada baiknya kita mempersiapkan diri dengan :

  • Membersihkan lingkungan sekitar rumah, saluran air atau selokan
  • Menentukan lokasi posko banjir yang tepat untuk mengungsi, lengkap dengan fasilitas dapur umum, MCK dan pasokan air bersih, bersama pengurus RT/RW setempat
  • Koordinasi dengan pengurus RT/RW setempat untuk penyediaan tali, tambang, perahu karet dan pelampung, dan peralatan komunikasi
  • Pantau informasi terkini lewat televisi maupun radio, senter, korek gas dan lilin, tikar, jas hujan dan ban karet
  • Amankan dokumen penting, seperti akta kelahiran, buku tabungan, sertifikat dan benda-benda berharga
  • Siapkan makanan mudah saji, seperti mie instan, makanan bayi, juga obat-obat darurat.

PADA SAAT BANJIR

  • Matikan aliran listrik didalam rumah
  • Hindari berjalan didekat saluran air agar tidak terseret arus banjir
  • Segera amankan barang-barang berharga ke tempat yang lebih tinggi
  • Jika air terus meninggi, hubungi instansi yang terkait dengan penanggulangan bencana seperti kantor kepala desa, lurah maupun camat

SETELAH BANJIR

  • Membersihkan rumah, dan gunakan antiseptik untuk membunuh kuman penyebab penyakit
  • Waspada terhadap kemungkinan binatang berbisa, seperti ular dan lipan atau binatang penyebar penyakit seperti tikus, kecoak dan nyamuk
  • Waspada banjir susulan


GEMPA BUMI

Indonesia berada pada pertemuan tiga lempeng dunia, yaitu Eurasia, Lempeng pasifik dan lempeng Australia. Ketiganya bergerak saling menumbuk. Tumbukan ini membentuk penunjaman memanjang di bagian barat Pulau Sumatera, sebelah selatan pulau jawa hingga ke bali dan Nusa Tenggara, sebelah utara Kepulauan Maluku dan sebelah Utara Papua. Efek lain dari tumbukan ini adalah terbentuknya palung samudera,lipatan dan patahan dibusur kepulauan, sebaran gunung api dan sumber gempa bumi.

Menurut data Pusat Vulkanologi dan Mitigasi bencana Geologi, jumlah gunung api di Indonesia berjumlah 129. Ini merupakan 13% dari jumlah gunung berapi didunia. Inilah sebabnya Indonesia sangat rawan terhadap bencana letusan gunung merapi dan gempa bumi. Gempa yang terjadi di wilayah antara lempeng jaraknya bisa ratusan kilometer dari pantai. Namun dampaknya bisa terasa hingga ke daratan yang jaraknya sangat jauh, seperti gedung-gedung di Jakarta yang ikut bergoyang karena dihentak gempa.

Yang mengerikan, disejumlah pantai yang bentuknya sedang curam, jika terjadi gempa bumi dengan sumber didasar laut maka dapat menimbulkan gelombang tsunami.

SIAGA GEMPA BUMI

  • Buatlah rencana darurat yang baik
  • Tentukan jalan melarikan diri, dan pastikan seluruh keluarga anda mengetahui jalan teraman untuk meninggalkan rumah setelah gempa
  • Tentukan tempat bertemu. Jika anggota keluarga anda terpencar, tentukan dua tempat untuk bertemu. Misalnya, tempat yang lokasinya paling aman dekat rumah dan tempat kedua adalah bangunan atau taman diluar
  • Siapkan alat pertolongan pertama

SAAT GEMPA

  • Jika anda didalam ruangan dan memungkinkan untuk keluar segera menuju tempat terbuka, seperti lapangan. Jika tidak, jongkok atau tiarap dilantai. Gunakan bangku, meja, atau perlengkapan rumah tangga yang kuat sebagai perlindungan diri.
  • Jika anda berada digedung bertingkat tinggi, jauhi jendela dan jangan berada disisi tembok. Berlindung dibawah meja didekat pilar atau tembok bagian dalam.Jangan gunakan lift atau elevator
  • Jika malam hari dan anda ditempat tidur, cari tempat yang aman di bawah tempat tidur atau meja yang kuat.Selalu sediakan lampur senter dekat tempat tidur.
  • Jika anda diluar, cari tempat terbuka, jauh dari bangunan, pohon tinggi dan jaringan listrik. Hindari rekahan akibat gempa yang dapat membahayakan anda
  • Jika anda mengemudi, berhentilah jika aman. Menjauhlah dari jembatan, jembatan laying atau terowongan
  • Jika anda di pengunungan, dekat dengan lereng atau jurang yang rapuh, waspadalah dengan batu atau tanah longsor yang runtuh akibat gempa
  • Jika anda dipantai, segera berpindah kedaerah yang agak tinggi atau beberapa ratus meter dari pantai. Gempa dapat menyebabkan tsunami.

SETELAH GEMPA

  • Periksa luka ditubuh anda, bantulah mereka yang terluka dan terjebak
  • Periksa api atau bahaya kebakaran, kebocoran gas, kerusakan saluran listrik dirumah atau bangunan
  • Singkirkan barang-barang yang mungkin berbahaya, termasuk obat-obatan yang tumpah
  • Waspada terhadap gempa susulan
  • Tetaplah menjauh dari bangunan meski gempa telah berhenti. Anda dapat masuk kedalam bangunan, setelah mendapat pemberitahuan dari pihak berwenang bahwa gempa tidak akan terjadi lagi
  • Gunakan sepatu atau alas kaki kuat untuk menghindari pecahan kaca, paku dan reruntuhan bangunan

GUNUNG BERAPI

Gunung berapi memuntahkan berbagai jenis materi seperti lava, gas beracun, batu berpijar, hingga hujan abu dan awan panas. Pada gunung api yang terletak dipulau, letusan juga menyebabkan air laut terdorong kearah pantai sehingga terjadi gelombang tsunami.

Dengan jumlah ancaman gunung berapi yang relatif banyak, kita patut mengetahui informasi lebih dini. Untuk mengetahui gunung-gunung yang sedang aktif saat ini, bisa kita kunjungi di situs Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (portal.vsi.esdm.go.id). Indikator warna berkedip-kedip disitusnya menandakan status gunung, misalnya aktif normal, waspada, siaga atau awas.

SIAGA GUNUNG BERAPI

  • Mengenali lingkungan tempat tinggal yang rawan bahaya sehingga tak boleh didekati, seperti sungai, lereng, daerah aliran lahar, longsoran dan lainnya
  • Merencanakan jalur evakuasi
  • Mengenalkan bahaya gunung berapi ditingkat keluarga,termasuk anak-anak
  • Membuat system komunikasi dan peringatan tanda bahaya. Misalnya , kentongan atau sirene
  • Mempersiapkan kebutuhan dasar untuk pengungsian

SAAT GUNUNG MELETUS

  • Menghindari daerah yang rawan bencana,seperti lereng gunung, lembah dan sungai
  • Melindungi dirii dari bahaya gas beracun dengan masker atau sapu tangan basah
  • Persiapkan diri untuk kemungkinan bencana susulan
  • Kenakan pakaian yang bisa melindungi tubuh, seperti baju lengan panjang, selana panjang dan topi
  • Saat turunnya awan panas, usahakan untuk menutup wajah dengan kedua belah tangan
SETELAH GUNUNG MELETUS
  • Menjauhi wilayah yang terkena hujan abu
  • Bersihkan atap dari timbunan abu. Karena bebannya bisa merusak atau meruntuhkan atap bangunan
  • Terus memantau perkembangan aktivitas gunung lewat radio, televise atau media informasi lainnya .



No comments:

Post a Comment