Tuesday 11 January 2011

CARA TEPAT MEMBANTU KORBAN BENCANA

Bencana alam yang hampir selalu terjadi di membuat kita harus menyiapkan diri agar dapat siap bila itu terjadi dan juga dapat membantu meringankan penderitaan para korban yang terkena bencana dengan cepat dan tepat.

Sebagai orang yang membantu dan biasanya disebut relawan yang akan memberikan pendampingan kepada para korban musibah, kita harus menyadari bahwa mudah marah, sinis, tidak sabat dan cemas adalah reaksi yang biasa muncul saat seseorang mengalami stress.

Ada beberapa aturan emas yang perlu diperhatikan, terutama bila menghadapi anak-anak, diantaranya :

Kenali orang yang akan kita bantu

Membantu orang yang sudah anda kita tentu lebih memudahkan kita dalam memulai komunikasi. Tetapi jika kita hendak membantu orang yang betul-betul asing, minimal amati dan kenali lingkungannya. Jangan sampai kita melanggar hal-hal yang dianggap tabu baginya. Berfoto- foto dengan menjadikan mereka sebagai objek akan menyakiti hati mereka. Jangan mendesak mereka untuk membuka diri. Berikanlah pertanyaan yang sederhana jika mereka sudah mulai terbuka.

Lakukan kontak secara proposional

Hindari kontak yang berlebihan sehingga terkesan kita terlalu mencampuri urusan korban. Sebaliknya, juga jangan menghindari korban. Ciptakan kontak yang proposional dan saling menghormati.

Perhatikan cara berbicara dan pemilihan kata

Berbicaralah dengan tenang, sabar dan jika perlu secara perlahan, Pemilihan kata juga perlu mendapat perhatian; hindari kata-kata yang rumit. Dalam kondisi ini lebih perlu memberikan kesan penuh perhatian daripada kesan sangat tau.

Perhatikan apa yang diinginkannya

Dengarkan apa yang disampaikan dan pastikan apakah kita dapat memahami tujuan hidupnya. Kemudian pelajari apa yang kita dapat lakukan untuk membantu.

Berikan informasi yang akurat dan sesuai dengan usia korban

Kecemasan dan ketakutan seringkali terjadi karena tidak ada informasi yang akurat. Karena itu pemberian informasi harus benar-benar dilakukan secara hati-hati. Informasi yang mungkin dianggap benar bagi sebagian orang bisa jadi menimbulkan reaksi yang luar biasa sebagaimana yang terjadi ketika salah satu televise swasta memberitakan hal-hal yang sifatnya mistis dan tidak bisa dipertanggung jawabkan kebenarannya.

PERSIAPAN UNTUK DIRI SENDIRI

Menurut salah seorang psikolog, yang juga tak kalah penting dalam menghadapi musibah adalah kesiapan diri sendiri. Jika kita memahami bahwa tempat tinggal kita mempunyai resiko tertentu, ada baiknya kita mempersiapkan diri – kalau perlu dengan melakukan latihan.

Penduduk daerah yang rentan seperti Padang, misalnya, sebaiknya sudah mengenal tanda-tanda gempa dan tindakan apa yang perlu diambil saat terjadi gempa di rumah, mobil atau gedung bertingkat. Demikian pula penduduk didaerah rawan banjir. Sebelum banjir tiba, sebaiknya memasang beberapa pengaman dirumah dan membiasakan diri membungkus surat-surat penting dalam kemasan tahan air.

Dengan demikian kita sudah sangat terkondisi secara mental sehingga ketika bencana tiba, kita tidak mengalami shock dan kehilangan orientasi.

Lalu bagaimana kita menyikapi bencana yang terasa berat bagi kita ?

- Jangan memaksa diri untuk bersikap tegar.Terimalah kejadian itu sebagai masa dan izinkan diri kita untuk merasa sedih

- Carilah teman untuk berbagi; semakin cepat kita membicarakannya semakin cepat proses penyembuhan

- Lakukan relaksasi yang paling sesuai, apakah sekadar bernapas panjang, bernyanyi, atau berolahraga. Namun, hindari pemakaian zat-zat yang merusak kesehatan, seperti alcohol atau rokok

- Hindari pengambilan keputusan agar anda tidak terlalu terbebani

- Walau tidak mudah, tetaplah menjali hubungan dengan saudara, kerabat, dan teman karena mereka dapat menjadi pengingat bagi kita bahwa ada hal bermakna lainnya yang perlu dijaga.

- Dan yang penting berdoalah. Berdoa tidak saja bernilai ibadah, tetapi juga merupakan relaksasi dan pelepasan emosi negative yang paling efektif.

Membantu diri sendiri apalagi membantu sesama akan menimbulkan perasaan puas dan berharga yang tidak bisa dibeli dengan uang seberapapun. Apalagi kalau hal itu dilakukan dengan penuh keikhlasan. Berkah yang akan kita terima sebagai imbalan biasanya akan lebih besar dari apapun yang kita berikan.

Sumber : Majalah Nirmala

1 comment:

  1. Yang lebih mudah adalh bergabung atau ikut serta di lembaga kemanusiaan seperti ACT, Dompet Dhuafa, Rumah Zakat dll
    bisa dengan menyumbang ke rekening donasi kemanusiaan

    ReplyDelete