Sunday 16 January 2011

PERNIKAHAN YANG BAHAGIA


Pernikahan yang dapat bertahan lama bukan berarti adalah suatu pernikahan yang bahagia, karena terkadang beberapa pasangan mempertahankan pernikahan karena beberapa alasan seperti karena anak, agama atau beberapa alasan lainnya. Tapi untuk beberapa pasangan, tidak hanya sekedar bersama. Mereka ingin suatu pernikahan yang bermakna dan memuaskan, dalam kata lain mereka ingin suatu pernikahan yang terus menerus memperbaharui diri.

Menurut Psikologi Hubungan Interpersonal Universitas Story Brook New York, Arthur Aron “ Hal-hal yang berkaitan dengan suatu pernikahan yang akan terus berkembang atau hanya akan statis biasanya tergantung pada kemampuan berkomunikasi dan kesehatan mental individu, dukungan sosial disekitarnya dan tekanan-tekanan yang dialami oleh pernikahan tersebut.

Pernikahan dianggap sebagai suatu lembaga ekonomi dan lembaga sosial sehingga kebutuhan emosional dan intelektual dari pasangan kadang kurang diperhatikan. Tapi hal ini sepertinya hanya berlaku untuk hubungan yang konvesional, untuk suatu hubungan modern seseorang akan mencari suatu kemitraan, dimana mereka menginginkan bahwa pasangan mereka akan membuat hidup mereka lebih baik.

Menurut Caryl Rusbult, seorang peneliti Universitas Vrije di Amsterdam menyebutkan hal itu sebagai " efek Michelangelo," yang menjelaskan bagaimana cara pasangan saling membentuk satu sama lain dengan saling membantu untuk mencapai tujuan hidup.


Dr Aron dan
Prof. Gary W. Lewandowski Jr dari Universitas Mon Mouth di New Jersey, telah meneliti bagaimana seseorang mengakumulasi pengetahuan dan pengalaman yang didapatkan dari suatu hubungan , dimana hal ini disebut "pengembangan diri." Penelitian ini juga menunjukkan perkembangan diri yang dialami seseorang karena pasangannya, maka dia akan lebih berkomitmen dan lebih puas terhadap hubungan tersebut.

Untuk mengukur hal ini, Prof Lewandowski mengembangkan beberapa pertanyaan untuk diajukan ke beberapa pasangan :

1. Seberapa jauh pengaruh pasangan anda kepada anda untuk mempelajari hal-hal yang baru

2. Seberapa besar peran dari pasangan anda yang membuat diri anda menjadi orang yang lebih baik.

Ketika pengembangan diri dari masing-masing menyatu dengan sendirinya, maka hal ini akan membuat hubungan menjadi lebih kuat dan terus berkembang, jelasnya lagi.

“ Jika anda mencari pengembangan diri dan mendapatkannya dari pasangan anda, maka anda akan menempatkan posisi pasangan anda menjadi sangat penting dan begitupun sebaliknya jika anda melakukan hal yang sama untuk pasangan anda, itu adalah sesuatu yang sangat menyenangkan”

Mereka menyatakan dengan seiring berjalannya waktu maka akan ada pelajaran terhadap hal-hal yang baru baik itu peristiwa besar maupun hanya hal sepele, seperti ketika pasangan mengenalkan teman-temannya, membicarakan mengenai restaurant baru atau hanya berbincang mengenai topik yang sedang ramai dibicarakan.

Efek pengembangan diri terutama terlihat pada orang yang pernah jatuh cinta. Pada penelitian di Univeersitas California Santa Cruz dari 325 mahasiswa diberikan kuisioner sebanyak 5 kali selama 10 minggu. Mereka diberikan pertanyaan “ Siapakah kamu hari ini ?” dan diberikan 3 menit untuk menggambarkan diri mereka. Mereka juga ditanyakan mengenai pengalaman terbaru, termasuk apakah mereka pernah jatuh cinta Responden yang pernah jatuh cinta, biasanya akan menggunakan kata-kata yang lebih bervariasi untuk menggambarkan diri mereka. Hubungan baru benar-benar telah memperluas cara mereka memandang diri mereka sendiri.

Anda beranjak dari seorang yang asing masuk kedalam pasangan anda , dan tiba-tiba anda akan mempunyai sejumlah aturan sosial dan identitas yang belum pernah anda punya sebelumnya. Menurut Dr Aron, yang ikut terlibat dalam penelitian ini, "Ketika orang jatuh cinta hal seperti itu terjadi dengan cepat, dan itu sangat menyenangkan."

Keuntungan pribadi dari hubungan yang terus berkembang ini seringkali kali tidak terlalu dirasakan dalam waktu singkat , seprti ketika kita memiliki pasangan yang lucu atau kreatif, hal ini tentunya akan banyak menimbulkan hal-hal yang baru . Begitu juga ketika memiliki pasangan yang aktif sebagai relawan sosial di masyarakat sepertinya akan membuat banyak kesempatan baru untuk pasangannya yang lebih banyak menghabiskan waktunya untuk bekerja.

Riset tambahan menunjukkan bahwa pasangan akhirnya akan saling mengadopsi satu sama lain sehingga terkadang sulit untuk membedakan perbedaan di antara mereka, dan bahkan untuk mengingat apa yang dimiliki oleh masing-masing.

Dalam riset ini , Dr Aron meminta semua responden menilai singkat diri mereka dan dan pasangan mereka dengan berbagai sifat, seperti "ambisius" atau "artistik.", Seminggu kemudian, para responden diminta kembali ke lab dimana mereka ditunjukkan daftar sifat dan mereka diminta untuk menunjukkan yang mana yang menggambarkan mereka. Mereka menjawab dengan cepat sifat yang menunjukkan mereka dan pasangan mereka. Tapi ketika sifat itu hanya menunjukkan satu orang,maka jawaban yang diberikan lebih lambat. Perbedaan waktu hanya milidetik, tapi tetap disimpulkan bahwa ketika individu secara khusus dekat dengan seseorang, otak mereka lebih lambat untuk membedakan sifat mereka dan pasangan mereka.

"Sangat mudah untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan jika kalian berdua sama," jelas Dr Lewandowski. "Tapi kalau itu hanya tentang Anda dan bukan dia, maka anda harus menganalisanya. Ini terjadi sangat cepat, tapi anda tetap harus tetap bertanya pada diri sendiri, 'Apakah ini anda atau dia? ""

Tapi bukan berarti bahwa pasangan akan kehilangan dirinya dalam pernikahan, melainkan mereka akan tumbuh di dalamnya. Kegiatan, sifat dan perilaku yang sebelumnya bukan bagian dari identitas mereka, dalam hubungan sekarang (pernikahan ) merupakan suatu bagian penting Dan diramalkan hal ini akan membawa kebahagiaan jangka panjang untuk pasangan tersebut.

Satu skala yang dirancang oleh Dr Aron dan rekannya yang digambarkan melalui tujuh pasang lingkaran. Pasangan pertama, lingkaran ini berdampingan. Dan setiap pasangan lingkaran baru, lingkaran mulai tumpang tindih sampai mereka hampir di atas satu sama lain. Pasangan akan memilih set lingkaran yang paling mewakili hubungan mereka. Dalam laporan jurnal Psychological Science 2009 , orang-orang yang bosan dalam pernikahannya akan lebih cenderung memilih lingkaran lebih terpisah. Pasangan yang terlibat bersama dalam pengalaman baru dan menarik, kemungkinan akan memilih salah satu lingkaran tumpang tindih dan jarang melaporkan kejenuhan dalam hubungannya . "Orang-orang memiliki motivasi yang mendasar untuk memperbaiki diri dan menambah nilai diri mereka " kata Dr Lewandowski. "Jika pasangan membantu anda menjadi orang yang lebih baik, maka anda sangat bahagia dan sangat puas terhadap hubungan itu."

Sumber :

http://www.nytimes.com/2011/01/02/weekinreview/02parkerpope.html?no_interstitial

No comments:

Post a Comment